Hello Semuanya,
Karena banyak request untuk menceritakan perjalananku ke Jepang mulai dari A-Z, oleh karena itu aku buat post ini dalam bahasa Indonesia, karena ini berhubungan dengan visa jepang untuk warga negara Indonesia. Ini adalah post dalam bahasa Indonesia ku yang pertama, so maaf ya kalau bahasanya tidak baku. Okay, kita mulai ya.
Hal pertama apa sih yang harus disiapkan jika kita akan liburan ke Jepang?
Uang kah? Visa kah? Ijin kah? Teman seperjalanan kah? Teman hidup? lol
Mungkin bagi setiap orang akan berbeda-beda. Untuk ku sendiri, hal pertama yang aku siapkan untuk liburan adalah mencari Hotel. Loh ko tiba-tiba langsung mencari hotel? Iya, karena penginapan di Jepang itu memang banyak, mulai dari budget yang murah sampai yang harga selangit. Tapi ingat, yang mau liburan ke Jepang bukan hanya kamu, banyak orang yang berlibur ke Jepang sehingga banyak pula tempat penginapan yang penuh. Karena itu aku lebih memilih untuk mencari penginapan terlebih dahulu. Karena aku masih dibiayai orang tua, maka aku lebih memilih untuk mencari hostel. Meskipun fasilitas tidak semewah dan senyaman hotel, tetapi hostel di jepang sudah oke, fasilitas memadai, bersih dan tentu saja murah. Karena menurutku, hostel hanya sebanyak tempat untuk tidur saja, dari pagi sampai malam pasti jalan-jalan keluar menikmati indahnya kota-kota di Jepang. Tetapi, sekali lagi, setiap orang memiliki pendapat yang berbeda. Contohnya saja kakakku, ia tidak mau menginap di hostel, maunya di hotel terus karena ia orangnya tidak mau susah (duh). Tuh kan, setiap orang memang berbeda.
Bagaimana caranya mencari penginapan di Jepang?
Nah, biasanya aku mencari penginapan di website booking.com (here) karena website tersebut bisa kita booking tanpa ada deposit, free cancelation dan tidak perlu menggunakan credit card. Jadi, kalau misalnya kita mau ganti tempat penginapan, tinggal cancel booking saja. Namun tentunya, cancel booking hanya dapat dilakukan sampai batas cancel boleh dilakukan (biasanya 5 hari sebelum hari H kita menginap). Manfaat lain dari website tersebut adalah saat peng-apply-an visa jepang. Kenapa? karena aku biasanya suka ganti hostel. Misalnya, aku booking di hostel A dengan harga permalam 3,000-5,000 yen hanya untuk memenuhi syarat pengajuan visa, setelah visa didapat, aku selalu ganti hostel ke harga permalam yang lebih murah atau bisa lebih mahal. Hal ini agar sesuai dengan budget di rekening koran yang aku lampirkan di syarat pengajuan visa. Sebenarnya, bukan hanya booking.com tempat untuk memesan hotel, bisa juga di website agoda.com (here) atau langsung di website hotel atau hostel. Hanya saja, di agoda.com harus memakai credit card (ada deposit) sehingga kalau kita belum fix mau menginap di penginapan tersebut, bisa jadi rugi. Dan kadang jika kita memesan langsung ke website hotel/hostel suka agak ribet. Tapi sekali lagi, terserah teman-teman mau pilih yang mana.
Okay, setelah penginapan didapat, selanjutnya apa?
Menyusun itinerary. Duh, ko menyusun itinerary nya setelah memesan hotel sih? Iya, memang. Kan aku pesannya di booking.com sehingga bisa cancel lagi kalau misalnya itinerary tidak sesuai. Ribet ya? aku memang gitu orangnya (lol).
Itinerary sebenarnya wajib tidak wajib menurut ku, karena aku sendiri jarang menyusun itinerary. Aku selalu pergi ke jepang tanpa tujuan yang pasti di setiap harinya (jangan ditiru ya). Pertama, susun tempat yang teman-teman akan kunjungi. Selanjutnya dari susunan tersebut, kelompokan lagi berdasarkan wilayahnya, sehingga tempat wisata yang dalam satu wilayah bisa dibuat kunjungan dalam satu hari yang sama. Misalnya, teman-teman hendak pergi ke Tokyo untuk melihat dan berfoto di patung Hachiko serta pergi berbelanja di Harajuku. Kedua tempat tersebut bisa dilakukan dalam satu hari yang sama karena wilayahnya berdekatan. Teman-teman bisa pergi ke Shibuya untuk berfoto bersama Hachiko, menyebrangi shibuya crossing street yang terkenal itu, berbelanja di Shibuya 101 untuk selanjutnya pergi ke Harajuku dengan kereta atau berjalan kaki karena memang jaraknya dekat.
Terus apa lagi yang harus disiapkan?
Terntunya tiket pesawat dong. Aku biasanya pergi ke Jepang selalu tiba-tiba alias dadakan, sehingga biaya tiket pesawat selalu lebih mahal. Lebih baik, teman-teman siapkan dari sekarang jika memang sudah berencana untuk pergi ke Jepang. Rajin-rajinlah membuka website pesawat terbang untuk memantau ada promo atau tidak. Biasanya diakhir tahun atau di bulan februari banyak maskapai penerbangan yang mengadakan promo seperti AirAsia, ANA atau Garuda Indonesia.
Aku biasanya suka memesan tiket pesawat di traveloka (here) karena bisa menggunakan debit card/ATM. Maskapai penerbangan yang aku gunakan untuk pergi ke Jepang selalu berbeda-beda, kadang AirAsia, kadang Schoot, atau ANA, kadang juga Garuda Indonesia. Tergantung budget sih. Tapi saran aku, jika teman-teman tidak kunjung mendapat promo, lebih baik menggunakan maskapai yang budget (bukan low cost) karena fasilitasnya jauh lebih enak dan menguntungkan. Namun, hal itu balik lagi ke teman-teman sendiri ya, mau pakai low cost atau budget juga tidak masalah.
Kapan waktu yang tepat untuk membeli tiket pesawat?
Aku sendiri tidak begitu tahu untuk masalah yang satu ini, karena sekali lagi, aku pergi ke Jepang selalu dadakan sehingga tidak pernah menghitung kapan waktu yang tepat. Hanya saja, aku pernah baca di internet, waktu yang tepat adalah 21 hari sebelum kita pergi liburan. Namun, aku belum memastikan benar tidaknya. Hmm, saran lagi nih, jika teman-teman sudah berencana untuk pergi ke Jepang dan mendapat promo, lebih baik langsung saja beli promo tersebut. Karena jika teman-teman menunggu untuk promo selanjutnya kadang suka tidak ada promo dan menunggu promo itu tidak menyenangkan. Jadi, begitu ada promo, langsung sikat saja ya. (ehe)
Selanjutnya apa ya?
Apply visa Jepang.
Berdasarkan website dari Konsulat Jepang (here) berikut adalah syarat pengajuan visa jepang:
Nah, dari list diatas, yang aku siapkan adalah sebagai berikut:
Karena banyak request untuk menceritakan perjalananku ke Jepang mulai dari A-Z, oleh karena itu aku buat post ini dalam bahasa Indonesia, karena ini berhubungan dengan visa jepang untuk warga negara Indonesia. Ini adalah post dalam bahasa Indonesia ku yang pertama, so maaf ya kalau bahasanya tidak baku. Okay, kita mulai ya.
Hal pertama apa sih yang harus disiapkan jika kita akan liburan ke Jepang?
Uang kah? Visa kah? Ijin kah? Teman seperjalanan kah? Teman hidup? lol
Mungkin bagi setiap orang akan berbeda-beda. Untuk ku sendiri, hal pertama yang aku siapkan untuk liburan adalah mencari Hotel. Loh ko tiba-tiba langsung mencari hotel? Iya, karena penginapan di Jepang itu memang banyak, mulai dari budget yang murah sampai yang harga selangit. Tapi ingat, yang mau liburan ke Jepang bukan hanya kamu, banyak orang yang berlibur ke Jepang sehingga banyak pula tempat penginapan yang penuh. Karena itu aku lebih memilih untuk mencari penginapan terlebih dahulu. Karena aku masih dibiayai orang tua, maka aku lebih memilih untuk mencari hostel. Meskipun fasilitas tidak semewah dan senyaman hotel, tetapi hostel di jepang sudah oke, fasilitas memadai, bersih dan tentu saja murah. Karena menurutku, hostel hanya sebanyak tempat untuk tidur saja, dari pagi sampai malam pasti jalan-jalan keluar menikmati indahnya kota-kota di Jepang. Tetapi, sekali lagi, setiap orang memiliki pendapat yang berbeda. Contohnya saja kakakku, ia tidak mau menginap di hostel, maunya di hotel terus karena ia orangnya tidak mau susah (duh). Tuh kan, setiap orang memang berbeda.
Bagaimana caranya mencari penginapan di Jepang?
Nah, biasanya aku mencari penginapan di website booking.com (here) karena website tersebut bisa kita booking tanpa ada deposit, free cancelation dan tidak perlu menggunakan credit card. Jadi, kalau misalnya kita mau ganti tempat penginapan, tinggal cancel booking saja. Namun tentunya, cancel booking hanya dapat dilakukan sampai batas cancel boleh dilakukan (biasanya 5 hari sebelum hari H kita menginap). Manfaat lain dari website tersebut adalah saat peng-apply-an visa jepang. Kenapa? karena aku biasanya suka ganti hostel. Misalnya, aku booking di hostel A dengan harga permalam 3,000-5,000 yen hanya untuk memenuhi syarat pengajuan visa, setelah visa didapat, aku selalu ganti hostel ke harga permalam yang lebih murah atau bisa lebih mahal. Hal ini agar sesuai dengan budget di rekening koran yang aku lampirkan di syarat pengajuan visa. Sebenarnya, bukan hanya booking.com tempat untuk memesan hotel, bisa juga di website agoda.com (here) atau langsung di website hotel atau hostel. Hanya saja, di agoda.com harus memakai credit card (ada deposit) sehingga kalau kita belum fix mau menginap di penginapan tersebut, bisa jadi rugi. Dan kadang jika kita memesan langsung ke website hotel/hostel suka agak ribet. Tapi sekali lagi, terserah teman-teman mau pilih yang mana.
Okay, setelah penginapan didapat, selanjutnya apa?
Menyusun itinerary. Duh, ko menyusun itinerary nya setelah memesan hotel sih? Iya, memang. Kan aku pesannya di booking.com sehingga bisa cancel lagi kalau misalnya itinerary tidak sesuai. Ribet ya? aku memang gitu orangnya (lol).
Itinerary sebenarnya wajib tidak wajib menurut ku, karena aku sendiri jarang menyusun itinerary. Aku selalu pergi ke jepang tanpa tujuan yang pasti di setiap harinya (jangan ditiru ya). Pertama, susun tempat yang teman-teman akan kunjungi. Selanjutnya dari susunan tersebut, kelompokan lagi berdasarkan wilayahnya, sehingga tempat wisata yang dalam satu wilayah bisa dibuat kunjungan dalam satu hari yang sama. Misalnya, teman-teman hendak pergi ke Tokyo untuk melihat dan berfoto di patung Hachiko serta pergi berbelanja di Harajuku. Kedua tempat tersebut bisa dilakukan dalam satu hari yang sama karena wilayahnya berdekatan. Teman-teman bisa pergi ke Shibuya untuk berfoto bersama Hachiko, menyebrangi shibuya crossing street yang terkenal itu, berbelanja di Shibuya 101 untuk selanjutnya pergi ke Harajuku dengan kereta atau berjalan kaki karena memang jaraknya dekat.
Terus apa lagi yang harus disiapkan?
Terntunya tiket pesawat dong. Aku biasanya pergi ke Jepang selalu tiba-tiba alias dadakan, sehingga biaya tiket pesawat selalu lebih mahal. Lebih baik, teman-teman siapkan dari sekarang jika memang sudah berencana untuk pergi ke Jepang. Rajin-rajinlah membuka website pesawat terbang untuk memantau ada promo atau tidak. Biasanya diakhir tahun atau di bulan februari banyak maskapai penerbangan yang mengadakan promo seperti AirAsia, ANA atau Garuda Indonesia.
Aku biasanya suka memesan tiket pesawat di traveloka (here) karena bisa menggunakan debit card/ATM. Maskapai penerbangan yang aku gunakan untuk pergi ke Jepang selalu berbeda-beda, kadang AirAsia, kadang Schoot, atau ANA, kadang juga Garuda Indonesia. Tergantung budget sih. Tapi saran aku, jika teman-teman tidak kunjung mendapat promo, lebih baik menggunakan maskapai yang budget (bukan low cost) karena fasilitasnya jauh lebih enak dan menguntungkan. Namun, hal itu balik lagi ke teman-teman sendiri ya, mau pakai low cost atau budget juga tidak masalah.
Kapan waktu yang tepat untuk membeli tiket pesawat?
Aku sendiri tidak begitu tahu untuk masalah yang satu ini, karena sekali lagi, aku pergi ke Jepang selalu dadakan sehingga tidak pernah menghitung kapan waktu yang tepat. Hanya saja, aku pernah baca di internet, waktu yang tepat adalah 21 hari sebelum kita pergi liburan. Namun, aku belum memastikan benar tidaknya. Hmm, saran lagi nih, jika teman-teman sudah berencana untuk pergi ke Jepang dan mendapat promo, lebih baik langsung saja beli promo tersebut. Karena jika teman-teman menunggu untuk promo selanjutnya kadang suka tidak ada promo dan menunggu promo itu tidak menyenangkan. Jadi, begitu ada promo, langsung sikat saja ya. (ehe)
Selanjutnya apa ya?
Apply visa Jepang.
Berdasarkan website dari Konsulat Jepang (here) berikut adalah syarat pengajuan visa jepang:
Dokumen-dokumen yang perlu dilengkapi dalam mengajukan permohonan visa
- Paspor.
- Formulir permohonan visa. [download (PDF)] dan Pasfoto terbaru (ukuran 4,5 X 4,5 cm, diambil 6 bulan terakhir dan tanpa latar, bukan hasil editing, dan jelas/tidak buram)
- Foto kopi KTP (Surat Keterangan Domisili)
- Fotokopi Kartu Mahasiswa atau Surat Keterangan Belajar (hanya bila masih mahasiswa)
- Bukti pemesanan tiket (dokumen yang dapat membuktikan tanggal masuk-keluar Jepang)
- Jadwal Perjalanan [ download (DOC)] (semua kegiatan sejak masuk hingga keluar Jepang)
- Surat Keterangan Bekerja
- Surat undangan. [ download (PDF) ]
- Dokumen yang berkenaan dengan biaya perjalanan:
- Bila instansi di Indonesia yang bertanggung jawab atas biaya
* Surat dari kantor tempat Pemohon bekerja yang menjelaskan tujuan kunjungan ke Jepang - Bila pihak Pengundang yang bertanggung jawab atas biaya
* Surat Jaminan [ download (PDF) ] * Tokibo tohon atau surat pendaftaran perusahaan/instansi (Surat Keterangan Bekerja bila undangan secara personal)
- Bagi pemohon visa kunjungan berkali-kali (Multiple Visa) harap menyertakan dokumen-dokumen berupa surat penjelasan alasan keperluan Multiple Visa, Surat Undangan, dan bukti riwayat perjalanan ke Jepang (Fotokopi halaman visa di paspor)
Perhatian:
* | Dokumen harus disusun sesuai urutan No. 2 - 9 sebelum diserahkan di loket. |
* | Bagi yang termasuk dalam kategori
berikut, maka Pemohon maupun anggota keluarga (suami/istri dan anak)
tidak perlu melampirkan bukti keuangan (tercantum pada nomor 9). (Bila
diperlukan, dokumen tambahan akan diminta untuk melengkapi atau
membuktikan hal tersebut).
|
* | Bila aplikan ingin mengajukan permohonan visa untuk kunjungan berkali-kali (Multiple Visa), maka harus melampirkan surat penjelasan alasan keperluan kunjungan berkali-kali ke Jepang atau surat penjelasan dari pihak Pengundang. |
* | Untuk visa kunjungan berkali-kali, harap melihat persyaratan visa untuk kunjungan berkali-kali. |
A. Pendaftaran dan Pengambilan Visa
- Pengajuan Aplikasi Visa : 08.30 ~ 12.00
- Pengambilan Visa : 13.30 ~ 15.00
- Hari Kerja : Senin – Jumat ( kecuali pada hari libur nasional dan libur Kedutaan ).
- Tanggal libur kedutaan bisa di cek pada link berikut : Hari Libur Kedutaan Jepang di Indonesia
- Proses pembuatan visa : Minimal 4 (empat) hari kerja
- Permohonan Visa hanya akan diproses di Konsulat yang sesuai dengan wilayah yurisdiksi masing-masing, acuan nya berdasarkan domisili yang tertera di KTP. Sebagai contoh misal tempat tinggal sementara di Jakarta karena untuk mencari nafkah, tetapi alamat pada KTP domisili nya di Jawa Timur, maka pengajuan Visa harus di lakukan di kantor konsulat Jenderal Jepang di Surabaya, tidak bisa di Kantor Kedutaan Jepang di Jakarta.
- Untuk melihat wilayah pembagian kantor konsulat Jepang di Indonesia sesuai wilayah di KTP dapat di cek : Wilayah Yurisdiksi Kantor Konsulat Jepang
B. Biaya Pembuatan Visa ( Per 01-April-2015 )
- Visa Single Entry : Rp. 330.000,-
- Visa Multiple Entry : Rp. 660.000,-
- Visa Transit : Rp. 80.000,-
Nah, dari list diatas, yang aku siapkan adalah sebagai berikut:
- Paspor.
- Formulir permohonan visa dan Pasfoto terbaru (ukuran 4,5 X 4,5 cm, diambil 6 bulan terakhir dan tanpa latar, bukan hasil editing, dan jelas/tidak buram). Tapi foto ku di semua visa jepang sejak 2013-2016 ini adalah sama, entah kenapa bisa lolos padahal disyaratnya diambil 6 bulan terakhir. Saran aku sih, mending foto terbaru saja ya. Dan jangan lupa, latar putih.
- Foto kopi KTP.
- Fotokopi Kartu Mahasiswa atau Surat Keterangan Belajar (hanya bila masih mahasiswa). Karena aku sudah bukan mahasiswa lagi, jadi aku tidak melampirkan syarat no 4 ini.
- Bukti pemesanan tiket (dokumen yang dapat membuktikan tanggal masuk-keluar Jepang). Ini wajib ya, karena sebagai bukti kalau kita akan pulang lagi ke Indonesia.
- Jadwal Perjalanan (semua kegiatan sejak masuk hingga keluar Jepang). Itinerary yang sudah kita buat dilampirkan, tidak usah detail dan sesuai dengan actual yang akan kita lakukan, yang penting ada dan simple saja.
- Surat Keterangan Bekerja. Nah untuk yang satu ini, aku tidak melampirkan, karena waktu itu statusku masih kerja kontrak dan saat pergi ke Jepang adalah hari libur pengangkatan ke pegawai tetep sehingga aku tidak meminta ke HRD. Tapi tanpa melampirkan ini, aku bisa lolos dapat visa jepang.
- Surat undangan. Ini dilampirkan kalau teman-teman mendapat undangan untuk ke Jepang. Karena aku ke jepang dengan biaya sendiri dan hanya untuk jalan-jalan, jadi aku tidak melampirkan ini.
- Dokumen yang berkenaan dengan biaya perjalanan. Disini aku melampirkan rekening koran 3 bulan terakhir. Pastikan jumlah uang di rekening koran sesuai dengan jumlah hari kita di Jepang. Asumsikan biaya 1 hari di Jepang adalah 1 juta sehingga jika teman-teman akan liburan di Jepang 1 minggu (7 hari) maka budget di rekening koran minimal harus ada 7 x 1 juta = 7 juta. Namun, perhitungan tersebut tidak baku. Yang terpenting, teman-teman memiliki budget yang cukup dengan jumlah hari teman-teman berlibur di Jepang.Untuk lebih mudah, teman-teman dapat mengurutkan berkas-berkas tersebut dari nomor 1-9. Dan hanya 1 rangkap ya.
Nah, setelah semua berkas siap, aku
berangkat ke Kedutaan Besar Jepang di Jakarta. Usahakan untuk berangkat
pagi ya karena pasti banyak yang akan membuat visa juga sehingga lebih
pagi lebih baik. Saat masuk pintu gerbang, tukar identitas diri di
security kemudian masuk ke ruang cek body. Setelah itu masuk ke ruang
pengajuan visa. Disini ada dua mesin A dan B, mesin A untuk nomor
antrian Visa Jepang umum dan mesin B untuk nomor antrian orang jepang
(kalau tidak salah ya).
Selanjutnya
tunggu sampai nomor antrian dipanggil, kemudian serahkan berkas-berkas
sesuai urutan no 1-9 dan teman-teman akan mendapat selembar kertas
bukti penyerahan dokumen untuk diisi nama, nomor pasport dan nomor
kontak yang dapat dihubungi. Petugas akan menjelaskan hari dimana kita
dapat mengambil pasport kembali, biasanya 4-5 hari kerja.
Nah,
pada tanggal pengambilan pasport yang sudah ditentukan, aku berangkat
lagi ke Kedutaan besar Jepang ada jam 13.00. Usahakan datang jangan
mepet jam dibuka pengambilan visa ya, karena pasti banyak antrian lagi.
Sesudah dapat nomor antrian pengambilan visa dan nomor kita dipanggil,
kita serahkan kertas pengambilan visa sebelumnya kepada petugas, petugas
akan memberikan pasport kita dan kita serahkan biaya pengajuan visa.
Untuk pelajar dari SD-Kuliah S1 bebas biaya visa ya. Tanda tangan di
kertas pengambilan visa, ambil visa kemudian selesai. Jadi lah visa
jepang tertempel di pasport kita.
Apalagi ya?
Penginapan sudah.
Tiket pesawat sudah.
Itinerary sudah.
Visa Jepang sudah.
Ada yang kurang?
0 komentar